Kemacetan yang Terus Meningkat

Kemacetan di DKI Jakarta seperti sebuah hal yang tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Terlebih lagi, Kemacetan yang Terus Meningkat yang terjadi di Ibukota Indonesia ini sudah seperti ikon dalam beberapa tahun kebelakang. Mengetahui hal tersebut, Bank Indonesia mengungkapkan adanya beberapa dampak yang disebabkan oleh kemacetan.

Bank Indonesia Ungkap Beberapa Penyebab Kemacetan yang Terus Meningkat

Erwindo Kolopaking selaku Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia memberikan tanggapannya mengenai kemacetan yang terus meningkat dan terjadi di beberapa daerah provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut menjadi salah satu tanggapan dari keluhan masyarakat ataupun pendatang yang bekerja di Ibukota.

Erwindo yang ditemui saat menghadiri acara Media Gathering yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Minggu kemarin, menjelaskan bahwa kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta ini tak lepas dari bencana pandemi Covid-19 yang lalu. 

Baca juga : Gibran Harapkan Segera Berakhir Usai Adanya Dugaan Korupsi Rektor UNS!

Dengan begitu, seluruh masyarakat Indonesia sudah dapat menjalankan aktivitasnya sehari-hari dengan normal untuk menuju ke level pra pandemi. Erwindo juga mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi saat ini sudah mulai berkembang, dan kemacetan belakangan ini ketika berangkat dan pulang kerja menjadi kesulitan. Bahkan, ia mengungkapkan kemacetan yang sering dialami mencapai satu jam lamanya.

Mengetahui hal itu, Erwindo menjelaskan bahwa untuk saat ini Indonesia sudah mulai memperlihatkan aktivitas ekonomi sudah berjalan dengan normal. Pria yang akrab disapa Dodo itu memberikan contoh salah satu bukti kembalinya kondisi ekonomi ini terlihat dari hasil bagus pertumbuhan sektor jasa dan transportasi bahkan sampai memasuki kuartal III di tahun 2023 ini.

Kinerja positif ini juga telah dicatat oleh industri dari sektor makanan dan minuman. Menjelaskan lebih detail contoh tersebut, Dodo menambahkan bahwa penopang pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 ini dapat dilihat ketika adanya konser dalam empat bulan ke belakang di Jakarta terus menerus penuh oleh masyarakat.

Baca Juga :  Susunan Kepengurusan Partai PDIP Komplit

Aktivitas inilah yang memberikan dampak bagus di sektor ekonomi terutama di bidang makanan dan minuman. Berdasarkan informasi yang beredar, terhitung pertumbuhan ekonomi di Tanah Air pada triwulan II di tahun 2023 ini telah mencapai 5,17 persen secara tahun ke tahun. Torehan ini terus mengembang dari pertumbuhan yang terjadi pada triwulan sebelumnya yang berada di angka 5,04 persen.

Kemacetan yang Terus Meningkat Terus Marak

Diketahui sebelumnya, kemacetan yang terjadi di provinsi DKI Jakarta memang terus terjadi. Bahkan, tepat pada hari Senin 3 April 2023 lalu, kemacetan terlihat di seluruh ruas jalan yang ada di Jakarta. Masyarakat yang mengetahui dan terjebak dalam kemacetan hanya bisa pasrah.

Menjadi salah satu korban kemacetan yang parah tersebut, terdaapat warga Cileungsi bernama Wyona mengungkapkan perasaannya saat terjebak dalam kemacetan. Ia mengeluh karena macet yang terjadi sepanjang perjalanan ia menuju ke daerah Kalideres terhambat.

Akibat kemacetan yang sangat parah itu, Wyona mengungkapkan ia akhirnya terlambat datang ke kantor hingga satu jam lamanya. Ini menjadi kemacetan terparah yang pernah ia alami. Wyona mengungkapkan bahwa selama ia bekerja tak pernah terlambat bekerja  hingga satu jam lamanya.

Kemacetan lain yang juga Wyona rasakan adalah saat ia berangkat dari tol Jagorawi dan menuju ke pintu keluar tol yang ada di daerah Slipi. Ia mengungkapkan bahwa disana ia juga mengalami kemacetan yang cukup parah.

Dampak Kemacetan dan Udara Kotor, Polda Metro Adakan Tilang Uji Emisi

AKBP Doni Hermawan selaku Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa kondisi yang terjadi di Jakarta ini memang sedang dalam keadaan kurang baik  Dalam penyampaiannya tersebut, ia menjelaskan bahwa selain terjadi kemacetan ternyata di DKI Jakarta juga memiliki polusi yang parah.

Baca Juga :  Bangun IKN, Pemerintah Belajar Dari 4 Negara Ini

Maka dari itu, pihak Polda Metro Jaya menyampaikan akan diadakan tilang uji emisi untuk memperbaiki kondisi udara yang ada di Ibukota. AKBP Doni Hermawan menjelaskan bahwa mekanisme tilang uji emisi ini tak jauh berbeda dengan tilang biasa.

Tilang uji emisi ini akan berlaku jika terdapat kendaraan yang melanggar aturan djarumtoto yang telah ditetapkan mengenai emisi. Apabila kendaraan tersebut tidak lolos tilang uji emisi, maka pengemudi harus menyerahkan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). 

AKBP Doni menyampaikan bahwa razia uji emisi ini juga akan dijadikan sebagai salah satu cara untuk melakukan pengecekan kelengkapan yang lain, termasuk dengan surat-surat berkendara. Akan tetapi, AKBP Doni menambahkan bahwa razia uji emisi ini akan dijadikan sebagai prioritas.

Hal itu disampaikan mengingat kondisi udara yang cukup kotor akan diperbaiki dengan langkah awal uji emisi, dan jika semuanya sudah lolos maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kelengkapan surat berkendara.

AKB Doni menegaskan bahwa jika terdapat pengendara yang berhasil lulus tilang emisi itu bukan termasuk salah satu syarat untuk proses perpanjangan STNK.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *