NasDem Tegaskan Presiden Harus Terbiasa Dengan Berbagai Kritik dan Kecaman Usai Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi! Dikabarkan, belum lama ini seorang pengamat politik, Rocky Gerung, dilaporkan oleh pihak relawan ke aparat polisi dengan adanya dugaan penghinaan terhadap Pemimpin Negara atau Presiden Joko Widodo (Jokowi). Taufik Besari selaku Ketua DPP NasDem menganggap bahwa masalah semacam ini seharusnya tidak perlu dilaporkan ke polisi. Baginya, dalam Negara demokrasi seperti Indonesia ini seharusnya bisa membiasakan diri terhadap berbagai kritikan atau bahkan hinaan.
“Seharusnya apa yang disampaikan oleh Bung Rocky Gerung ini tidak perlu adanya tindakan pelaporan pidana ke pihak kepolisian,” ujar Taufik kepada awak media pada hari selasa (01/08/2023).
Bagi Taufik, Presiden Jokowi yang telah menerima amanat sebagai pemimpin Negara ini harus bisa membiasakan diri terhadap berbagai kritikan maupun kecaman. Dalam lingkungan demokrasi yang sehat, seharusnya memberikan ruang untuk adanya kritikan, hinaan, atau bahkan kecaman.
Baca juga : Transformasi Ekonomi Terus Dipertegas Oleh PAN Untuk Pemerintah!
“Amanat yang diberikan kepada pemimpin Negara dalam lingkungan demokrasi ini seharusnya memberikan ruang untuk kritikan, kecaman, atau bahkan hingga hinaan. Ini semestinya berlaku kepada seluruh tokoh publik seperti para pejabat, mulai dari pejabat daerah, pejabat Negara, wakil rakyat, dan pastinya sampai dengan jabatan tertinggi, yakni Presiden Negara,” terang Taufik.
Jika melihat dari pandangan yang berbeda, kritik dan kecaman terkait dengan berbagai kebijakan pejabat Negara ini selalu berakhir dengan adanya laporan ke pihak kepolisian dan itulah yang membuat lingkungan demokrasi menjadi tidak sehat. Bagi Taufik, itu semua justru akan mengarah ke otoritarianisme.
“Apabila itu yang terjadi maka Negara kita ini akan mengarah ke otoritarianisme karena menganggap kritikan dan kecaman ini menjadi sebuah pendekatan kekuasan bukan menjadi perdebatan pemikiran atau juga penjelasan dengan basis data, bukti, serta fakta,” tegasnya kemudian.
Untuk itu, berita terupdate Taufik juga memberikan dorongan terhadap penegak hukum supaya hal ini tidak digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Dengan kata lain, harus membiasakan hal semacam ini dalam sebuah Negara demokrasi dengan berbagai kritikan maupun kecaman.
“Saya berharap kita semua memberikan dorongan agar hidupnya demokrasi di Negara ini dan mencoba untuk membiasakan diri dengan berbagai perdebatan pemikiran ini termasuk dengan adanya berbagai kritikan maupun kecaman di dalamnya. Jadi, jangan gunakan hukum atau kekuasaan untuk menutup ruang demokrasi ini,” tambahnya kemudian.
Disamping itu, Presiden Jokowi sebagai sosok yang mendapatkan kritikan dari Rocky Gerung justru tak mau ambil pusing terkait orasi yang dilemparkan kepadanya. Mantan Walikota Solo itu menjawab dengan ringan bahwa dirinya saat ini lebih memilih untuk fokus bekerja.
Tanggapan Presiden Harus Terbiasa Dengan Berbagai Kritik
“Itu hal kecil lah. Mending saya kerja saja,” tanggapan Jokowi terkait kritikan Rocky Gerung, Rabu (02/08/2023).
Rocky Gerung sendiri menjadi incaran pihak kepolisian setelah adanya unggahan video singkat di akun media sosial twitter yang sempat viral. Dimana, dalam unggahan video itu terlihat Rocky Gerung memberikan kritikan pedas ambisi Jokowi terhadap IKN.
Dalam pernyataan yang disampaikan Rocky Gerung itu, sosok pengamat politik itu menggunakan kata kasar yang dinilai sebagai bentuk penghinaan kepada Pemimpin Negara atau Presiden Jokowi. Kritik yang disampaikan Rocky Gerung itu akhirnya menjadi sebuah polemic. Dimana, tokoh elite politik penyokong pemerintah menganggap bahwa hal yang disampaikan dalam pernyataan itu dianggap sebagai salah satu ranah penghasutan.
Akan tetapi, terdapat beberapa pihak yang menilai kritik dari Rocky Gerung ini masih berada dalam hal yang wajar karena dianggap perlu untuk sebuah Negara demokrasi.